Beras Gurahit 'Tinggi Zat Besi' ini diambil dari varietas padi Inpago Unsoed Parimas hasil karya Prof Dr.Ir. Suwarto,MS bersama Ir Hartati MS dan Agus Riyanto MSi dari Kampus pertanian UNSOED (Universitas Soedirman) Purwokerto. Padi varietas Parimas ini dihasilkan dalam kurun waktu 10 tahun melalui proses persilangan padi-padi unggulan, diantara Ujicoba yang diterapkannya yakni mengawinkan padi jenis Gilirang Fatmawati IR 64 dengan padi jenis Cimelati G10.
Ide untuk menciptakan Padi tinggi zat besi berasal dari kajian Al-Quran pada Surat Al-Hadiid : 25 :
"Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa
bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab
dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan
Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan
berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu)
dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan
rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha
Kuat lagi Maha Perkasa." (QS. Al-Hadiid : 25)
Salah satu pendorongnya untuk biofortifikasi besi (Fe) adalah besi sangat bermanfaat dalam kehidupan, seperti yang beliau ungkapkan dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Univ. Soedirman tahun 2012 dengan judul "Memanen Matahari" (Biofortifikasi Besi pada Padi Untuk Mengatasi Kelaparan Tersembunyi). Varietas padi unggul baru hasil biofortifikasi besi selain dapat
mengatasi kelaparan tersembunyi akibat kekurangan gizi besi, juga dapat
meningkatkan produktivitas lahan marginal yang banyak menganggur diIndonesia. Dengan temuan Prof. Suwarto ini, maka masalah kelaparan tersembunyi yang
banyak dialami masyarakat di Indonesia sangat mungkin diatasi.
Teman-teman mungkin belum tahu apa itu Biofortifikasi Padi? Biofortifikasi padi adalah upaya intervensi untuk meningkatkan zat gizi mikro pada tanaman padi sejak dari pembudidayaan tanaman. Biofortifikasi masuk dalam program prioritas yang ditetapkan Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasionan
(Bappenas) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
RPJMN 2020-2024.
Biofortifikasi merupakan salah satu inovasi dalam meningkatkan mutu gizi beras. Keuntungan biofortifikasi antara lain:
(1) dapat dikembangkan pada bahan makanan pokok,
(2) lebih murah dan menguntungkan dari segi budi daya karena benih yang telah terfortifikasi hanya diperlukan sekali di awal penggunaan, selanjutnya benih dari pertanaman berikutnya dapat dikembangkan lebih lanjut oleh petani lain,
(3) bermanfaat bagi masyarakat konsumen rawan gizi, dan
(4) produksi tinggi dan ramah lingkungan. Kadar mineral penting seperti Fe (besi) dan Zn (seng) pada beras dapat ditingkatkan melalui program biofortifikasi menjadi beras kaya Fe dan Zn.
Varietas padi Inpago Unsoed Parimas sebagai penghasil Beras tinggi zat Besi (Fe) diklaim para pemulia tanamannya memiliki seluruh keunggulan padi gogo, yakni berproduksi tinggi,
tahan cekaman kekeringan dan relatif resisten terhadap penyakit, cocok ditanam di daerah kering dengan curah hujan minim, memiliki bentuk beras yang keras dan nasi yang pulen. Peningkatan kandungan Fe pada padi tidak akan mengubah penampakan, rasa, tekstur atau mutu tanak beras karena mineral besi merupakan unsur yang sangat halus. Hal ini tentu juga tidak akan mengubah cara menanak nasi dan pola makan konsumen. Berbeda dengan penambahan beta karoten pada beras yang mengubah penampakan beras menjadi kekuningan, yang akan mengurangi tingkat preferensi konsumen. Dengan demikian perlu pendidikan gizi bagi konsumen agar mengetahui bahwa beras berwarna kekuningan mengandung banyak vitamin A.
Penderita anemia umumnya adalah masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak mampu membeli bahan pangan hewani yang kaya zat besi dengan biovailabilitas tinggi. Golongan masyarakat ini mengandalkan beras sebagai bahan pangan pokok sekaligus sumber mineral yang dapat dikonsumsi setiap hari, untuk itulah Tim Gurahit Agriculture hadir untuk membantu kesehatan msyarakat dengan menghasilkan padi fungsional dengan harga yang terjangkau.
Adapun saat ini Tim Gurahit sedang dalam masa penanaman padi Inpago Parimas yang dibudidayakan dengan metode Hayati, Insya Allah musim berikutnya akan dilakukan perluasan penanaman untuk mendapatkan stok yang lebih banyak lagi.
Comments
Post a Comment