Konsep-konsep pertanian konvensional terutama budidaya padi sudah mulai bergeser ke arah pertanian ramah lingkungan, banyak petani yang kini sudah mulai mengurangi pupuk kimia sintetik dan Pestisida kimia yang berbahaya untuk kelestarian ekosistem sawah dan juga meninggalkan residu kimia dalam produk pertanian yang bisa terakumuasi dalam tubuh manusia dan menyebabkan penyakit-penyakit degeneratif yang sangat membahayakan.
Residu kimia dalam produk pertanian diantaranya Beras walaupun dalam kondisi dibawah ambang batas minimal akan tetapi apabila terus menerus dikonsumsi oleh tubuh maka akan menyebabkan akumulasi residu kimia didalam tubuh yang susah terdegradasi oleh sistem tubuh kita, maka itu lah saat ini banyak sekali penyakit-penyakit degeneratif yang menyerang penduduk dunia karena pola budidaya pertanian yang jor-joran dalam penggunaan pestsida kimia dan pupuk kimia sintetik.
Biang Gliocompost Hasil Innovasi Profesor Riset ahli Mikroba, Prof Dr. Ir. Ika Djatnika MS. |
Hal inilah yang mendasari kami dalam tim Gurahit agriculture untuk melakukan tindakan yang bijak dalam konsep budidaya padi sehingga produk Beras yang kami pasarkan akan terhindar atau sangat minimal mengandung residu kimia. Salah satunya dengan meninggalkan penggunaan pestsida kimia dan juga mengurangi pupuk Kimia sintetik hingga 50%, dan pilihannya jatuh kepada Pupuk Hayati GLIOCOMPOST yang berisi mikroba-mikroba yang bisa membantu konsep pertanian kami.
Gliocompost merupakan produk agro-input yang berperan sebagai pupuk hayati dan juga pestisida hayati Bahan aktif Gliocompost ialah Gliocladium sp. yang diperkaya dengan bakteri Azotobacter sp.; Azospirillium sp., Pseudomonas sp. dan bahan pembawa utamanya pupuk kandang yang telah difermentasikan Gliocompost dapat mensubstitusi pemakaian pupuk kimia dan pestisida sintetis sebesar 50 % dari standar operasional prosedur (SOP).
Manfaat Pupuk dan Biopestisida Hayati ;
1. Mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pestisida sintetis hingga 50% dari dosis rekomendasi
2. Meningkatkan efesiensi pupuk kandang sampai 50%
3. Meningkatkan hasil panen 20-30%
4. Meningkatkan ketahanan terhadap kekeringan
5. Meningkatkan resistensi/ketahanan terhadap patogen tanaman
6. Mengurangi residu pestisida
7. Meningkatkan kualitas hasil panen (ukuran umbi, buah, daun; memperbaiki rasa, memperlama masa simpan)
8. Memperbaiki kesehatan tanah akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida berlebihan
Pemberian bahan-bahan organik dalam lahan sawah baik berupa jerami sisa panen ataupun pupuk kandang sangatlah bagus untuk kesuburan lahan, dan untuk menambah kwalitas mikroba didalamnya maka pemberian Mikroba-mikroba yang terkandung dalam gliocompost sudah sangat tepat.
Apa sih komposisi Gliocompost itu?
Yang Utama adalah Jamur Gliocladium sp. jamur ini dikenal sebagai dekomposer atau pengurai bahan organik yang bagus dan cepat menguraikan bahan-bahan organik dalam dekomposisinya jamur ini menghasilkan brbagai antibiotik yang berguna untuk mencegah patogen tanah dan juga mengeluarkan zat tumbuh alami.
Yang Kedua adalah Bakteri Azotobacter sp., memiliki mekanisme lengkap sebagai mikroba potensial yaitu menyediakan nitrogen, fitohormon dan antifungi. PGPR Azotobacter meningkatkan pertumbuhan tanaman melalui fiksasi nitrogen, produksi fitohormon serta eksopoliskarida. Eksopolisakarida untuk meningkatkan toleransi tanaman terhadap kekeringan dan resistensi terhadap antimikroba. Beberapa penelitian melaporkan bahwa Azotobacter berperan pula sebagai pelindung tanaman dari pathogen karena menghasilkan anti fungi. Karena bakteri ini bisa memfiksasi nitrogen dari udara, air dna tanah maka penggunaan pupuk kimia yang mengandung unsur Nitrogen [Urea] bisa dikurangi.
Yang Ketiga adalah Azospirillium sp., merupakan bakteri tanah penampat nitrogen nonsimbiotik. Bakteri ini hidup bebas di dalam tanah, yang berada disekitar atau dekat dengan perakaran. Dari hasil penelitian Azospirillum sp. memiliki banyak manfaat dalam tanah dan tanaman, sehingga sering digunakan sebagai biofertilizer. Bakteri ini digunakan sebagai biofertilizer karena mampu menambat nitrogen 40-80% dari total nitrogen dalam rotan dan 30% nitrogen dalam tanaman jagung. Selain itu Azospirillum sp. dapat menghasilkan beberapa hormon pertumbuhan hingga 285,51 mg/liter dari total medium kultur, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pemupukan. Selain itu, Azospirillum sp. juga mempunyai kemampuan merombak bahan organik di dalam tanah. Bahan organik yang dimaksud adalah bahan organik yang berasal dari kelompok karbohidrat seperti selulosa, amilosa, dan bahan organik yang mengandung sejumlah lemak dan protein.
Azospirillum sp. sebagai penghasil fitohormon sangat berguna bagi tumbuhan karena dengan adanya fitohormon tersebut maka tanaman akan tumbuh dengan cepat. Fitohormon adalah hormon tumbuhan yang berupa senyawa organik yang dibuat pada suatu bagian tanaman dan kemudian diangkut ke bagian lain, yang dengan konsentrasi rendah menyebabkan suatu dampak fisiologis. Peran suatu hormon adalah merangsang pertumbuhan, pembelahan sel, pemanjangan sel, dan ada yang menghambat pertumbuhan. Fitohormon yang dihasilkan bakteri ini adalah auksin, sitokinin, giberelin dan etilen. Hormon-hormon ini berperan penting dalam pertumbuhan tanaman dan masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda pada pertumbuhan suatu tanaman.
Yang Keempat adalah Bakteri Bacillus Sp. dan Psedomonas Sp,. fungsi keduanya hampir sama pengurai Unsur P yang ada dilahan sehingga penggunaan Pupuk Sp-36/TSP bisa jauh dikurangi, Fosfor (P) termasuk unsur hara makro yang memiliki peran yang penting untuk pertumbuhan tanaman, namun ketersediannya dalam tanah lebih rendah jika dibandingkan dengan unsur hara nitrogen (N), kalium (K), dan kalsium (Ca). Kondisi ketersediaan fosfat dipengaruhi oleh lingkungan sehingga statusnya dapat berubah dari P yang tersedia bagi tanaman menjadi tidak tersedia. Ketersediaan fosfat bagi tanaman dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan mikroba pelarut fosfat. Penggunaan mikroba pelarut P sebagai pupuk hayati memiliki keunggulan, diantaranya adalah tidak mencemari lingkungan, menghalangi terjerapnya P oleh unsur-unsur lain dalam tanah, dan menghalangi toksisitas tanaman terhadap beberapa unsur hara mikro pada tanah masam.
Kedua Bakteri ini juga penghasil Hormon IAA, yaitu hormon yang memiliki peran penting bagi pertumbuhan tanaman sehingga sintesisnya oleh jenis bakteri tertentu merupakan suatu alasan yang menyebabkan terjadinya peningkatan pertumbuhan tanaman. IAA adalah fitohormon kelompok auksin alami dan berperan sebagai pemacu pertumbuhan tanaman (ZPT) karena berperan meregulasi banyak proses fisiologi, seperti pembelahan dan diferensiasi sel serta sintesa protein.
Demikianlah sedikit uraian tentang Senjata kami didalam budidaya padi metode Hayati ramah lingkunga, dengan penggunaan tentara-tentara kecil didalam tanah maka secara otomatis keseimbangan ekosistem tanah sawah yang baik akan terbentuk, asalkan dihindari penggunaan pestisida kimia dan pupuk kimia yang berlebih yang bisa memusnahkan tentara-tentara kecil pemasok hara tanaman.
Izin promo ya Admin^^
ReplyDeleteBosan gak tau mau ngapain, ayo buruan gabung dengan kami
minimal deposit dan withdraw nya hanya 15 ribu rupiah ya :D
Kami Juga Menerima Deposit Via Pulsa x-)
- Telkomsel
- GOPAY
- Link AJA
- OVO
- DANA
segera DAFTAR di WWW.AJOKARTU.COMPANY ....:)