Skip to main content

Beras Gurahit siPenjaga Kadar Gula Darah Tubuh

Awal september 2019 kemarin kami mendapatkan pesanan Beras Gurahit Index Glikemik 'sedang' yang harus dikirim ke kantornya Pak Teddy Joko, seorang pengusaha konstruksi diMajalengka. Beliau mengetahui Beras Gurahit ini setelah searching tentang beras sehat untuk penderita diabetes dimedsos dan ketemulah dengan postingan tentang gurahit. 

Setelah memesan sebanyak 10kg besok harinya beliau memberitahukan kepada kami bahwa 1 jam setelah makan beras Gurahit rendah glikemik kadar gula darahnya di angka 178 mg/dl, dan GDS 108 mg/dl, beliau membandingkan kalau beliau makan nasi putih biasa 2 jam setelahnya itu diangka 230 - 270.

Testimoni konsumen Beras Gurahit

Keesokan harinya  beliau mengukur lagi kadar gula darah 2,5 jam setelah makan dengan memakai Glucotest yang dia punya, ternyata ada perubahan yang sangat signifikan dibanding sehari sebelumnya kadar gula darahnya 129mg/dL, kalau dibandingkan kembali dengan beras putih biasa yang bisa mencapai 230mg/dL sampai 270mg/dL. Angka 129mg/dL dalam pengukuran 2 jam setelah makan artinya gula darah dalam tubuh adalah Normal, sebab batas normalnya adalah kurang dari 140mg/dL.


Penyakit diabetes militus atau sering disebut dengan kencing manis yaitu penyakit yang dicirikan dengan meningkatnya kadar gula darah sesaat pada manusia yang diatas normal. Dikatakan kadar gula sementara tinggi yaitu saat kadar gula > 200mg/dl. Hal ini disebakan karena kurangnya insulin, baik absolute maupun relatif , yang menggagu metabolisme karbohidrat dalam tubuh manusia. Penyakit ini tidak bisa sembuh seratus persen karena berhubungan dengan pola hidup manusia. Apabila manusia tidak menjaga pola hidupnya khususnya pola makan, penyakit ini akan sering kambuh kembali. 

Pola makan warga indonesia yang cenderung mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok menjadi masalah bagi penderita diabetes militus. Hal ini karena nasi yang disajikan masih mengandung kadar gula yang tinggi. Hal ini menjadi salah satu hambatan besar bagi penderita dibetes militus untuk mengonsumsi nasi putih secara leluasa. 

Salah satu alternatif pangan yang ditawarkan yaitu beras dengan kadar glikemik yang rendah-sedang. Kadar glikemik yaitu tingkatan suatu pangan dalam meningkatkan kadar gula darah. Kadar glikemik pada pangan yang dimakan oleh penderita diabetes militus haruslah rendah. Kadar glikemik dikatakan rendah apabila besarnya kadar glikemik sendiri < 55. Untuk saat ini beras yang mempunyai kadar glikemik yang rendah hanyalah beras merah. Sehingga perlu dilakukan penelitian beberapa varietas beras putih yang beredar di masyarakat yang mempunyai kadar glikemik rendah. 

Padi fungsional dengan berbagai varietas memiliki kandungan IG (Indeks Glikemik) yang bermacam-macam, ada yang rendah, sedang dan tinggi. Varietas padi dengan kandungan IG rendah sangat bagus untuk konsumsi penderita diabetes, tetapi untuk rasa dan tingkat tekstur kepulenan dari beras varietas tersebut banyak yang tidak disukai oleh masyarakat.

Karena itulah kampus IPB dengan Innovasi DR. Ir. Hasrijal Aswidinoor mengeluarkan produk beras putih dengan kadar Index Glikemik 57 tetapi mempunyai tingkat kepulenan dan rasa yang enak, sebenarnya angka IG 57 ini masuk kedalam kategori sedang atau tepatnya interval sedang diposisi kategori rendah paling atas. sebab dikatakan Index Glikemik rendah kalau dibawah angka 55. Dalam penelitiannya Mahasiswa IPB tahun 2013 dengan judul "KARAKTERISASI VARIETAS BERAS PUTIH RENDAH IG (INDEKS GLIKEMIK) MENUJU PENGEMBANGANPEMULIAAN BERKELANJUTAN SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL YANG AMAN BAGI PENDERITA DIABETES" disebutkan bahwa padi varietas IPB 3S disimpulkan aman untuk penderita diabetes dan termasuk dalam kategori IG rendah. 

Alhamdulilah padi IPB 3S penghasil beras Gurahit Index glikemik 'Sedang' sudah terbukti bisa menjaga kadar gula darah, dengan rasa dan teksture yang lebih enak dibandingkan dengan beras-beras lain dipasaran.

Comments

Popular posts from this blog

Varietas Padi Huma yang ditanam Intensif dilahan Sawah, Unggul dalam Rasa dan Teksture

Setelah sebelumnya Beras Gurahit Index Glikemik 'sedang' direlease setahun lalu kini pada akhir Agustus 2019 Beras Go Gurahit  siap direlease. Setelah melalui tahapan budidaya dan testimoni berbagai kalangan akhirnya Tim Gurahit Agriculture siap melepas beras yang berasal dari varietas padi inpago Unsoed-1. Beras Huma Gurahit dalam kemasan 5kg Beras Go Gurahit dipilih pak Drg Pridiana Oskandar dengan meriset berbagai literatur tentang varietas padi Inpago Unsoed-1, varietas ini adalah hasil karya besar Prof. Ir. Totok Agung DH, Ph.D. dari fakultas pertanian Unsoed. Termasuk dalam varietas Inpago yang tahan kekeringan dan memang diciptakan untuk dibudidayakan dilahan kering/ladang/Huma, padi ini memiliki sifat amphibi dimana memiliki adaptasi yang luas baik itu dilahan kering ataupun dilahan Irigasi. Beras go gurahit sebenarnya memiliki sifat aromatik kalau ditanam didataran menengah - atas karena induk  persilangannya adalah padi varietas mentik wangi, dan b...

Perlakuan Benih Padi IPB 3S untuk Lahan Gurahit

Untuk menghasilkan bibit tanaman yang baik dan bermutu tentunya kita harus memulai dari pemilihan benih yang berkwalitas. Ada beberapa langkah yang kami lakukan untuk penanaman padi IPB 3S metode hayati ini : 1. Memilih benih padi IPB 3S yang berlabel/bersertifikat.     Dalam hal ini kami memakai benih yang diproduksi perusahaan induk benih yang yang dibentuk oleh IPB yaitu  PT Bogor Life Science & Technology (BLST) yang berlabel ungu. 2. Seleksi Benih padi IPB 3S     Idealnya dilakukan seleksi benih dengan perlakuan air garam, berhubung kami belum sempat membeli garamnya maka dilakukan cuma dengan seleksi air saja. :), benih yang terapung dibuang. 3. Perendaman Benih IPB 3S     Benih padi biasanya tetap mengandung bibit-bibit patogen baik itu bakteri maupun jamur, untuk menghilangkannya sebenarnya ada cara sederhana yaitu dengan melakukan Hot water treatment, yaitu merendam benih pada pada suhu 54C selama 15 menit. Dan teknik ...

Perlakuan Benih Padi IPB 3S dikawasan Gurahit Agriculture

IPB-3S merupakan padi varietas baru yang dikembangkan oleh Institut Pertanian Bogor. Keunggulan dari varietas ini yaitu pada peningkatan produksi, potensi hasil dapat mencapai 11.2 ton/ha, dengan anakan produktif 7-11 batang. Karakteristik lainnya yaitu tahan terhadap tungro, agak tahan terhadap penyakit blas ras 033, dan agak tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III. Tulisan kali ini kami bahas tentang benih dan kami mengambil literatur dari Skripsinya Desi Andini, IPB 2016 dengan judul "Cendawan terbawa benih padi IPB 3S serta potensi pengendaliannya dengan perlakakuan Fisik dan Biologi". Benih merupakan komponen produksi yang sangat penting dalam suatu sistem pertanian, terutama tanaman padi. Produktivitas dan kualitas yang tinggi didapatkan dari teknik budidaya yang dimulai dari penggunaan benih unggul bermutu. Benih bermutu merupakan benih yang berasal dari varietas unggul dengan mutu genetik, mutu fisiologis, mutu fisik, dan mutu patologis yang tingg...