Sebelum kami menanam benih padi varietas IPB 3S, kami menelusuri sumber-sumber valid tentang padi tersebut, mulai dari penjelasan sahabat-sahabat penyuluh pertanian dan petani yang sudah pernah menanam dan menanak nasi padi IPB 3S, juga dari berbagai literatur penelitian yang menjelaskan tentang Kadar amilase dan Index Glikemik padi besutan pemulia tanaman senior dari kampus pertanian IPB Bogor, DR. Hajrial Aswidinnoor Msc.
![]() |
Ini sosok padi IPB 3S yang tinggi dikawasan Gurahit Agriculture |
Asal persilangan padi IPB 3S ini adalah padi Indica dan Japonica sehingga dihasilkan padi yang pulen dan enak seperti tanaman tetua nya yaitu Padi Japonica. Dari hasil penelitian terdahulu diperoleh informasi bahwa tekstur nasi dipengaruhi oleh komposisi komponen penyusun pati dalam butir beras yaitu amilosa dengan struktur rantai lurus dan amilopektin dengan struktur rantai bercabang. Kadar amilopektin tinggi bertanggung jawab terhadap tekstur lengket/pulen nasi, sebaliknya kadar amilosa yang tinggi bertanggung jawab terhadap tekstur keras/pera nasi.
Butir beras dengan kadar amilosa tinggi > 25% memiliki tekstur pera jika dimasak, sebaliknya jika butir beras dengan kadar amilosa < 25% maka memiliki teksure pulen, semakin kecil kadar amilosa maka akan semakin pulen teksture nasinya. Padi tipe Baru IPB 3S memiliki kadar amilosa 21,6% lebih rendah dari varietas padi-padi terkenal yang ditanam petani seperti Ciherang yang mempunyai kadar amilosa 23% dan Inpari 32 yang berkadar amilosa 23,46%, bahkan termasuk padi varietas IR64 yg kerapkali dijadikan bahan dasar untuk menghasilkan beras premium ternyata memiliki kadar amilase 24,1% yang artinya Nasi yang dihasilkan dari banih padi varietas IPB 3S memiliki teksture yang lebih pulen dari padi-padi yang disebut diatas.
Apalagi dalam pelaksanaan budidaya padi IPB 3S dikawasan Gurahit Agriculture, kami memakai metode hayati ditambah pemakaian bahan-bahan organik dan tanpa pestisida kimia sehingga menghasilkan beras yang berkwalitas. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Sugiyanta dkk, 2014 Pasca Sarjana, IPB Bogor, disebutkan bahwa dalam budidaya padi pemakaian bahan-bahan organik dan pupuk hayati dapat menghasilkan penurunan kadar amilosa beras, sehingga nasi lebih pulen dari standar baku padi tersebut.
![]() |
Jurnal penelitian Sugiyanta dkk 2014 |
Selain kadar amilosa yang rendah ternyata padi IPB 3S ini memiliki kandungan Index Glikemik yang rendah sehingga aman buat penderita Diabetes dan yang sedang melakukan diet karbohidrat. Indeks glikemik (IG) adalah tingkatan pangan menurut efeknya terhadap gula darah. Pangan yang menaikkan kadar gula darah dengan cepat memiliki IG tinggi. Sebaliknya, pangan yang menaikkan kadar gula darah dengan lambat memiliki IG rendah.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan para mahasiswa Fakultas Pertanian Bogor disebutkan bahwa padi Varietas IPB 3S memiliki kandungan Index Glikemik yang aman buat penderita Diabetes dan diet Karbohidrat.
![]() |
Hasil penelitian Index Glikemik padi IPB 3S |
Dikawasan Gurahit Agriculture, desa Gandu Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka Jawa Barat, kami mengembangkan metode hayati yang kami formulasikan sendiri dalam penanaman beberapa varietas padi bertekstur pulen dengan kadar amilosa dibawah 22%. Diantaranya yaitu padi varietas IPB 3S yang memiliki kadar amilosa 21,6% dan Varietas Bestari yang memiliki kadar amilosa 20% dan kadar protein yang tinggi yaitu 9,18% lebih besar dari rata-rata kandungan protein padi varietas lainnya.
Komitmen kami untuk konsisten melakukan budidaya yang baik dan sehat dengan benih-benih padi pilihan sehingga dihasilkan hasil akhir beras yang berkwalitas dan bermanfaat buat konsumen kami, itulah persembahan kami team Gurahit Agriculture untuk memenuhi pangan sehat masyarakat.
Comments
Post a Comment