Skip to main content

Budidaya Padi Hasil Tinggi dengan Sistem Tanam Jarwo Ganda

Jajar Legowo 2
Berbicara mengenai suatu hal yang berhubungan dengan perkembangan inovasi teknologi itu tak akan ada habis habisnya. Tahun demi tahun pasti akan mengalami perkembangan, yang mana tujuan itu adalah tercipta suatu hasil inovasi teknologi yang lebih mutakhir dan mampu membawa perubahan besar.
Belajar dari pengalaman pengembangan inovasi PTT padi sawah, sistem tanam jajar legowo dan teknologi jajar legowo super, peningkatan produksi padi ke depan akan diupayakan melalui pengembangan teknologi budidaya padi irigasi yaitu melalui SISTEM TANAM  “JARWO GANDA” atau yang akan dipopulerkan dengan nama “JARWO MILENIUM”.  
Mungkin nama teknologi ini akan terasa aneh ditelinga kita karena teknologi ini adalah teknologi baru dan belum diperkenalkan ke khalayak umum.  Pada musim tanam I 2017, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) telah menginisiasi aplikasi sistem tanam jarwo ganda ini melalui dem-area seluas 5 ha pada lahan sawah irigasi di Kebun Percobaan Sukamandi.
Untuk mendapatkan output produksi yang lebih tinggi, sinergi antar komponen teknologi merupakan hal yang harus digali. Output yang diharapkan bisa memperoleh model produksi hasil tinggi pada ekosistem sawah irigasi 15 ton/ha berdasarkan pendekatan input budidaya.
Sangatlah tidak mudah untuk mencapai target hasil 15 ton/ha, karena syarat utama varietas yang ditanam harus mampu memberikan anakan produktif 15 per rumpun, 150 gabah per malai, 80% kemampuan pengisian gabah dengan bobot 1000 butir gabah rata-rata 26 gram maka minimal populasi yang diperlukan adalah sekitar 313.725 rumpun per ha. Dengan asumsi inilah produksi hasil tinggi bisa tercapai. Perlu diketahui bahwa, pendekatan hasil merupakan perkalian antara kemampuan varietas potensi hasil tinggi menghasilkan malai produktif, jumlah gabah per malai, dan berat gabahnya. Varietas unggul yang ditanam adalah Mekongga, Inpari 30 Ciherang Sub-1, dan Inpari 32 HDB.   
Selain beberapa hal diatas, pengaturan populasi melalui pemilihan sistem tanam perlu diperhatikan, hal ini untuk mendukung kenaikan hasil. Sistem tanam jarwo ganda yang saat ini dilakukan di BB Padi adalah Jarwo Ganda 1, Jarwo Ganda 2 dan modifikasi titik tanam legowo 2:1.
Sistem tanam jarwo ganda 1 (50;25;12,5;5 cm = jumlah populasi 376.470 rumpun/ha) ; jarwo ganda 2 (40;20;10;5 cm = jumlah populasi 571.428 rumpun/ha) ; modifikasi titik tanam legowo 2:1 (50;25;12,5 cm = jumlah populasi 853.332 titik tanam/ha ≈ 213.333 rumpun/ha dimana pada satu titik tanam dimodifikasi menjadi 4 titik tanam yang berdekatan) dan untuk anak petak adalah 3 varietas potensi hasil tinggi. (Shr)

Gambar 1.Sistem tanam Jarwo Ganda 1 (50;25;12,5;5 cm)

Gambar 2.Sistem tanam Jarwo Ganda 2 (40;20;10;5 cm)

Gambar 3.Sistem tanam Modifikasi Titik Tanam Legowo 2:1 (50;25;12,5 cm)
(Sumber : Balai Besar Penelitian Tanaman Padi)

Comments

Popular posts from this blog

Varietas Padi Huma yang ditanam Intensif dilahan Sawah, Unggul dalam Rasa dan Teksture

Setelah sebelumnya Beras Gurahit Index Glikemik 'sedang' direlease setahun lalu kini pada akhir Agustus 2019 Beras Go Gurahit  siap direlease. Setelah melalui tahapan budidaya dan testimoni berbagai kalangan akhirnya Tim Gurahit Agriculture siap melepas beras yang berasal dari varietas padi inpago Unsoed-1. Beras Huma Gurahit dalam kemasan 5kg Beras Go Gurahit dipilih pak Drg Pridiana Oskandar dengan meriset berbagai literatur tentang varietas padi Inpago Unsoed-1, varietas ini adalah hasil karya besar Prof. Ir. Totok Agung DH, Ph.D. dari fakultas pertanian Unsoed. Termasuk dalam varietas Inpago yang tahan kekeringan dan memang diciptakan untuk dibudidayakan dilahan kering/ladang/Huma, padi ini memiliki sifat amphibi dimana memiliki adaptasi yang luas baik itu dilahan kering ataupun dilahan Irigasi. Beras go gurahit sebenarnya memiliki sifat aromatik kalau ditanam didataran menengah - atas karena induk  persilangannya adalah padi varietas mentik wangi, dan b...

Perlakuan Benih Padi IPB 3S untuk Lahan Gurahit

Untuk menghasilkan bibit tanaman yang baik dan bermutu tentunya kita harus memulai dari pemilihan benih yang berkwalitas. Ada beberapa langkah yang kami lakukan untuk penanaman padi IPB 3S metode hayati ini : 1. Memilih benih padi IPB 3S yang berlabel/bersertifikat.     Dalam hal ini kami memakai benih yang diproduksi perusahaan induk benih yang yang dibentuk oleh IPB yaitu  PT Bogor Life Science & Technology (BLST) yang berlabel ungu. 2. Seleksi Benih padi IPB 3S     Idealnya dilakukan seleksi benih dengan perlakuan air garam, berhubung kami belum sempat membeli garamnya maka dilakukan cuma dengan seleksi air saja. :), benih yang terapung dibuang. 3. Perendaman Benih IPB 3S     Benih padi biasanya tetap mengandung bibit-bibit patogen baik itu bakteri maupun jamur, untuk menghilangkannya sebenarnya ada cara sederhana yaitu dengan melakukan Hot water treatment, yaitu merendam benih pada pada suhu 54C selama 15 menit. Dan teknik ...

Perlakuan Benih Padi IPB 3S dikawasan Gurahit Agriculture

IPB-3S merupakan padi varietas baru yang dikembangkan oleh Institut Pertanian Bogor. Keunggulan dari varietas ini yaitu pada peningkatan produksi, potensi hasil dapat mencapai 11.2 ton/ha, dengan anakan produktif 7-11 batang. Karakteristik lainnya yaitu tahan terhadap tungro, agak tahan terhadap penyakit blas ras 033, dan agak tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III. Tulisan kali ini kami bahas tentang benih dan kami mengambil literatur dari Skripsinya Desi Andini, IPB 2016 dengan judul "Cendawan terbawa benih padi IPB 3S serta potensi pengendaliannya dengan perlakakuan Fisik dan Biologi". Benih merupakan komponen produksi yang sangat penting dalam suatu sistem pertanian, terutama tanaman padi. Produktivitas dan kualitas yang tinggi didapatkan dari teknik budidaya yang dimulai dari penggunaan benih unggul bermutu. Benih bermutu merupakan benih yang berasal dari varietas unggul dengan mutu genetik, mutu fisiologis, mutu fisik, dan mutu patologis yang tingg...