DUA VARIAN BERAS GURAHIT

Bahan pangan Fungsional adalah bahan makanan yang mengalami proses pengolahan dan mengandung satu atau lebih komponen pembentuk yang mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu dan bermanfaat bagi kesehatan. Beras Gurahit memiliki fungsi fungsional terhadap kesehatan tubuh, misalnya padi Inpago Parimas yang menghasilkan beras dengan kandungan zat besi (Fe) 2-3 kali lebih besar dari beras-beras dipasaran, Varietas Unsoed  Protani mempunyai kandungan Protein 50% lebih tinggi dari beras-beras premium dipasaran dan Padi IPB 3s yang menghasilkan beras dengan kadar index glikemik 57 kategori pangan IG sedang pada interval bawah yang masih aman dikonsumsi penderita diabetes.

Padi-padi penghasil Beras Gurahit dihasilkan dari lahan-lahan Gurahit Agriculture diwilayah kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Produk Beras Gurahit hasil inovasi seorang Dokter Gigi yang juga praktisi dibidang pertanian diMajalengka yaitu Pridiana Oskandar drg, yang juga Founder Gurahit Agriculture, mulai dari pemilihan dan perlakuan benih, penanaman sampai paska panen semua dalam pengawasannya.

Founder Gurahit Agriculture sekaligus
Formulator SOP Metode padi Hayati Gurahit

Adapun metode yang dipakai untuk menghasilkan beras gurahit yaitu metode Hayati Gurahit ramah lingkungan dengan teknologi Gliocompost-nya Prof (Riset) DR.Ir. Ika Djatnika M.S. yang dimaksud dengan metode Hayati yaitu disertakannya penggunaan mikroba-mikroba pemacu pertumbuhan tanaman (PGPR) ke dalam lahan sawah sehingga populasi mikroba PGPR akan mendominasi dan membantu dalam pemulihan tanah dan juga memacu pertumbuhan tanaman. Berbeda dengan pola metode konvensional petani padi yang dalam memproduksi padi hanya mengandalkan nutrisi dari pupuk kimia anorganik semata dan penggunaan pestisida kimia.

Dengan adanya penggunaan mikroba dalam bidang pertanian maka sebenarnya kita sedang mengembalikan kesuburan tanah karena fungsi mikroba disini adalah menguraikan bahan-bahan organik jerami sisa panen dan pupuk kandang/Hewan bahkan dengan penggunaan mikroba juga akan mereduksi sisa-sisa logam berat ataupun residu kimia yang berasal dari Pestisida yang pernah dipakai dimusim-musim sebelumnya, terjaganya keseimbangan ekosistem dilahan adalah upaya melakukan pola budidaya padi yang sehat.

Kawasan Gurahit Agricuture I desa Gandu,
Dawuan - Majalengka

Sampai saat ini penanaman padi-padi penghasil Beras Gurahit hanya dilahan-lahan sawah milik Founder Gurahit drg. Pridiana Oskandar didesa Gandu, Kecamatan Dawuan, Majalengka dan diawasi langsung beliau disela-sela kesibukannya sebagai Dokter gigi diRSUD Cideres dan Apotek Al-Masoem Jatiwangi, untuk menjaga kwalitas beras yang dihasilkan maka itu stok terbatas dan belum bisa luas menjangkau ke berbagai daerah.

 

VARIAN BERAS GURAHIT

BERAS GURAHIT IPB 3S (Aman Diabetes)

Beras gurahit ini diambil dari varietas IPB 3s hasil karya pemulia tanaman padi dari kampus pertanian IPB, Bogor yaitu Dr. Ir. Hajrial Aswidinnoor, M.Sc, merupakan persilangan padi Indica unggulan koleksi IPB dengan padi Japonica, beras yang dihasilkannya mempunyai index glikemik kategori sedang 57 dan aman dikonsumsi penderita diabetes (Laporan PKM-P IPB, 2013).

Beras ini mempunyai kadar amilosa 21,6% lebih rendah dari padi-padi yang umumnya ditanam petani seperti ciherang, Inpari 32 ataupun IR64 yang artinya lebih pulen dibanding beras-beras yang dihasilkan oleh varietas inpari 32, Ciherang dan IR64, makin rendah kadar amilosa maka makin pulen nasi yang dihasilkannya.

Sosok Padi IPB 3s dilahan
Gurahit Agriculture

Beras ini merupakan unggulan beras gurahit dalam hal rasa dan tekstur, memiliki warna beras/nasi yang putih alami, dalam panennya menggunakkan mesin combine Harvester dan langsung ke penjemuran sehingga tidak ada penangguhan atau jeda dari pemotongan padi ke perontokan padi seperti umumnya petani konvensional, karena hal kecil itu akan mengubah cita rasa nasi yang dihasilkannya.

Panen padi Gurahit dengan Combine Harvester

Padi IPB 3s penghasil Beras IPB 3s “aman diabet” adalah varetas pertama yang direlease Tim Gurahit karena waktu testimoni yang disebar waktu itu banyak yang menyukai tekstur dan rasa beras ini, diMajalengka sendiri konsumen yang mengkonsumsi beras ini dari berbagai kalangan diantaranya Dokter-dokter.

Beras Gurahit IPB 3S

 

BERAS GURAHIT PARIMAS (tinggi zat Besi)

Beras ini dihasilkan dari varietas Inpago Unsoed Parimas, inovasi pemulia tanaman padi tersohor dari kampus pertanian Unsoed peraih Indonesia Breedeer Award 2019 sebagai Pemulia Terbaik Bidang Tanaman Pangan, yaitu Prof. Dr. Ir. Suwarto MS. Beliau menciptakan varietas padi ini terinspirasi dari kajian Al-Quran yaitu surat Al-Hadiid : 25 :

“Sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan kami turunkan bersama mereka kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil. Dan Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan, hebat dan banyak manfaat bagi manusia, dan agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat, Mahaperkasa..” (QS. Al-Hadiid:25)

Pidato beliau tahun 2012 dalam sidang pengukuhannya sebagai Guru besar Universitas Soedirman dengan judul “Memanen Matahari” (Biofortifikasi Besi pada Padi untuk mengatasi kelaparan tersembunyi) adalah pengantar terciptanya Inovasi cerdas dalam bidang pemuliaan tanaman padi.

Prof. Dr. Ir. Suwarto MS
Peraih predikat "Pemulia Terbaik Bidang Tanaman Pangan"
Indonesia Breedeer Award 2019

Dalam beberapa literatur disebutkan kandungan zat Besi (Fe) dalam beras ini adalah 200% - 300% lebih tinggi dari beras-beras yang ada dipasaran saat ini, keistimewaan lainnya adalah rasa yang sangat pulen bahkan lebih pulen dari Beras Gurahit IPB 3s.

Beras ini mempunyai fungsi mengatasi kekurangan zat besi didalam tubuh (anemia), cocok untuk para wanita yang setiap bulannnya mengalami menstruasi, untuk pertumbuhan anak zat besi berperan dalam meningkatkan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, konsentrasi dan daya ingat, untuk pembentukan otot olahragawan dan Ibu-ibu Hamil. Zat besi didalam tubuh adalah unsur utama pembentukan Hemoglobin sel darah merah. Zat Besi adalah mineral yang dapat melakukan banyak hal didalam tubuh selain disebutkan diatas juga berperan dalam dalam proses metabolisme tubuh, pertumbuhan dan perkembangan fungsi normal sel-sel tubuh, serta pembentukan hormon dan jaringan ikat.