Dalam setiap penanaman padi dilahan Gurahit Agriculture kami selalu mencatat semua kegiatan dan hasil-hasil yang terjadi dari kegiatan tersebut yang kemudian kami amati dan analisa untuk kemudian dijadikan pegangan Standar Operasional Prosedur (SOP) budidaya padi dilahan kami. Maka itu selalu ada perubahan/revisi dari SOP kami setiap waktunya untuk mendapatkan prosedur budidaya yg efektif, efisien dan hasil yg optimal.
Kawasan Gurahit Agriculture |
Kami menggunakan metode hayati dalam budidaya padi ini, adapun padi yang kami tanam dilahan gurahit Agriculture yaitu varietas IPB 3S yang merupakan padi tipe baru besutan DR. Ir. Hasrijal Aswidinnor dari kampus IPB Bogor, SOP Gurahit Agriculture adalah pengembangan dari Metode IPB Prima yang diciptakan DR. Ir. Sugiyanta yang diadaptasikan dengan lahan dan kondisi agroculture didaerah kami, kami menamakannya dengan Metode hayati Gurahit Agriculture ver18.02 hasil racikan team Inti Gurahit Agriculture, yaitu Drg Pridiana Oskandar dan Zay Arifin.
1. Pemilihan Benih padi unggulan
2. Bioremediasi lahan
3. Pemupukan berimbang
4. Pengendalian OPT dan Gulma tanpa Pestisida Kimia
5. Aplikasi Pupuk Hayati Biosugih
(1). Pemilihan Benih Unggulan.
Selain menanam padi kami juga memasarkan hasil panen kami langsung ke Masyarakat jadi benih padi yang kami tanam harus sesuai dengan selera market kami. pun dalam setiap penanaman kami selalu memakai varietas benih padi yang terjaga kwalitasnya.
Adapun pasar beras kami adalah menghasilkan nasi yang putih bersih, pulen, mengenyangkan yaitu dengan memakai benih rendah kadar Index Glikemik sehingga menyehatkan konsumen kami. Dan untuk saat ini pilihan kami salahsatunya jatuh pada varietas padi tipe baru besutan DR Ir Hasrijal Aswidinnor dari kampus IPB Bogor.
(2). Bio Remediasi Lahan
Upaya untuk remediasi kesehatan dan kesuburan lahan sawah tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan kompos jerami, Kotoran hewan dan memanfaatkan pupuk dekomposer dan pupuk hayati (biofertilizers) yang adaptif pada ekosistem lahan sawah. Pemanfaatan pupuk hayati penambat nitrogen bebas seperti Azotobacter sp. dan Azospirillum sp. mampu menurunkan penggunaan urea, mencegah penurunan bahan organik tanah dan mengurangi polusi lingkungan sehingga dapat dipertimbangkan untuk diaplikasikan pada padi sawah, penggunaan Jamur tanah Aspergillus bahkan bisa menguraikan zat aktif deltametrin didalam tanah, dan yang terakhir penggunaan aplikasi Terra Asam Fulvat/Humat yang mampu merestorasi kembali kondisi kesuburan tanah sawah.
Dengan cara penerapan pemupukan berimbang spesifik lokasi, Konsep pemupukan berimbang adalah pemberian sejumlah pupuk untuk mencapai ketersediaan hara-hara esensial yang seimbang dan optimum ke dalam tanah, dengan tujuan untuk : Meningkatkan produktivitas dan mutu hasil pertanian, Meningkatkan efisiensi pemupukan, Meningkatkan kesuburan dan kelestarian tanah, dan Menghindari pencemaran lingkungan dan keracunan tanaman
(4). Pengendalian OPT dan Gulma tanpa Pestisida Kimia
Konsep Hayati yang dipakai adalah membentuk habitat mikroorganisme penyubur tanah dilahan sawah dengan menghindari penggunaan zat-zat perusak kehidupan mikroorganisme didalamnya yaitu penggunaan pestisida kimia maupun herbisida, kami memakai konsep keseimbangan unsur hara pada tanaman, jikalau keseimbangan hara tercapai maka tanaman akan lebih kuat dalam menghadapi serangan hama dan penyakit terlepas dari pemilihan benih padi unggulan tahan hama penyakit tentunya, Agen Hayati menjadi pilihan ketika serangan hama mulai terdeteksi.
Comments
Post a Comment